Apa itu Teks dan Kapan Kita Dikatakan Membaca? Benarkah membaca hanya terbatas pada bacaan bertulis seperti buku, koran, majalah, tabloid, dan semacam...
8 downloads
14 Views
15KB Size
Apa itu Teks dan Kapan Kita Dikatakan Membaca?
Benarkah membaca hanya terbatas pada bacaan bertulis seperti buku, koran, majalah, tabloid, dan semacamnya? Dapatkah kita juga membaca televisi? Atau bahkan kamar mandi? Apa sebenarnya membaca itu?
Mari kita cermati ilustrasi berikut:
Ada seorang bapak membawa anaknya berjalan-jalan di suatu sore yang cerah. Tidak ada angin, tidak ada halilintar, tiba-tiba di langit itu tersorot lampu Batman dengan simbol kelelawarnya yang sudah dikenal seantero dunia. Kemudian sang anak laki-laki bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa. Eh, maksud saya, si anak bertanya, "itu apa, Pa? Dan untuk apa itu ada di sana?" Si bapak pun menjawab, "itu teks untuk dibaca, Nak." Dan dibuat bingunglah si anak.
Jadi, sebenarnya siapa yang polos? Si anak atau si bapak? Sebelum kita mendakwa si bapak sebagai orang yang dungu, mari kita gali terlebih dahulu tentang "apa itu membaca teks". Ketika kita membaca, kita sedang membaca teks. Membaca sendiri adalah kegiatan menginterpretasikan teks. Kegiatan menginterpretasikan teks dapat diartikan juga sebagai proses kognisi atau pemberian arti dan makna pada objek yang kita lihat. Dengan membaca, kita menambahkan informasi ke dalam diri kita berdasarkan kemampuan kita mengambil arti dan makna pada sebuah objek.
Dalam konteks ini, teks dapat berarti tanda, yang dalam ilmu semiotika dipelajari sebagai objek yang mengandung makna atau pesan. Proses tanda atau memaknai tanda disebut dengan semiosis. Teks tidak hanya aksara yang tertulis. Segala sesuatu yang dapat kita lihat dan amati adalah teks. Hal ini mengacu pada pengertian bahwa teks sama dengan tanda
Dengan pengertian bahwa teks adalah objek yang memiliki makna, atau apapun yang dapat diinterpretasikan, maka segala sesuatunya yang dapat dilihat oleh mata kita adalah teks. Lukisan adalah teks, program televisi adalah teks, meja adalah teks, raut wajah teman yang sedih setelah chat-nya tidak dibalas setelah lima menit adalah teks, gerak-gerik mahasiswa yang menahan kantuk adalah teks, kamar mandi dengan warna biru dan putih, adalah teks.
Pada kajian budaya, teks meliputi gaya hidup, cara berpakaian, model baju, dan sebagainya. Sebagai contoh, tubuh dengan pinggang ramping, bokong berisi dan kencang, adalah representasi tubuh idaman di zaman modern. Tubuh ini menjadi simbol yang ketika kita melihatnya, kita akan menarik keputusan bahwa tubuh seperti itulah yang ideal dan memenuhi standar kecantikan pada masa kini. Dengan kita "melihat", kemudian "memutuskan makna" yang berdasarkan budaya dan latar belakang historis, kita sesungguhnya sedang "membaca".
Contoh lain dari "membaca kamar mandi" adalah kebanyakan kamar mandi memiliki warna-warna seperti biru, putih, dan hijau. Warna-warna ini diartikan sebagai perlambang kesejukan. Manusia menggunakan kamar mandi sebagai tempat untuk melepaskan kelelahan setelah berativitas sepanjang hari dengan mandi dengan air hangat, misalnya. Dan warna yang diberikan pada kamar mandi tersebut memberi kita kisan nyaman dan tenang. Jadi, warna juga termasuk teks yang dapat kita baca.
Dengan membaca, kita juga menemukan pola pada kehidupan sehari-hari kita. Manusia memahami pola yang ada di lingkungannya sehingga mengetahui bagaimana ia harus bertindak. Sebagai contoh, seorang murid memasuki kelasnya, kemudia ia duduk di kursi tempat ia dan teman-teman sejawatnya biasa duduk menghadap papan tulis. Mengapa ia tidak duduk di depan tempat gurunya duduk? Atau bisa saja, 'kan, ia dengan entengnya duduk di meja sembari terlentang dengan santainya? Hal itu tidak akan mungkin dilakukan si murid karena ia telah "membaca" pola yang ada di lingkungannya. Dengan begitu, ia akan memberikan penilaian salah dan benar terhadap realitasnya dan tahu bagaimana ia harus bertindak.
Jadi, untuk kasus sang bapak yang menjawab pertanyaan anaknya tentang lampu sorot Batman di langit, tentu saja si bapak tidak salah karena simbol kelelawar yang dimaknai sebagai simbol Batman, yang di komiknya sebagai pertanda ada bahaya dan Batman dibutuhkan, tentunya adalah teks yang dapat kita indera dan putuskan maknanya.