BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Prof...
3 downloads
10 Views
52KB Size
64
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, serta Ukuran KAP terhadap Audit Delay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan metode verifikatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis atau dugaan adanya pengaruh dari Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, serta Ukuran KAP terhadap Audit Delay pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif, bersifat kausalitas.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2012:35). Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian verifikatif, yaitu penelitian dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (Nasehudin dan Gozali, 2012:53). Penelitian ini bersifat kausalitas, yaitu hubungan sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono, 2012:37). Sehingga dapat diketahui hubungan antar variabel independen (ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran KAP) terhadap variabel dependen (audit delay) baik secara simultan maupun parsial.
Penelitian yang dilakukan menggunakan data sekunder yaitu, laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Metode pengumpulan data yang akan menjadi acuan penulis dalam menyusun penelitian ini yaitu metode dokumentasi dengan mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013.
3.2 Variabel Operasional
Variabel adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:3).
Variabel penelitian ini menggunakan dua kategori utama yaitu variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas). Berikut ini adalah pemaparan pengukuran masing-masing variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini.
3.2.1 Variabel Independen
Menurut Sanusi (2011:50) variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir. Dengan kata lain, varians variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel independen digunakan adalah :
Ukuran Perusahaan (X1)
Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan dan kapitalisasi pasar. Dari ketiga variabel ini, nilai aset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan (Sudarmadji, 2007).
Profitabilitas (X2)
Dalam penelitian ini pengukuran profitabilitas menggunakan rasio Return on Assets (ROA) untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan dan mengukur kinerja manajer perusahaan dalam menginvestasikan modalnya.
Return on Assets = Laba setelah pajakTotal Assets
Ukuran KAP (X3)
Dalam penelitian ini pengukuran Ukuran KAP menggunakan variabel dummy, jika KAP yang berafiliasi dengan KAP big four akan diberi kode 1, sedangkan untuk KAP non the big four akan diberi kode 0.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen menurut Sugiyono (2012:39) disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Sedangkan menurut Sanusi (2011:50) disebut juga sebagai variabel tergantung yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah audit delay (Y). Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor yang diukur dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan (Subekti dan Widiyanti, 2004). Audit Delay yang melewati batas waktu ketentuan akan berakibat pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit (Puspitasari dan Sari, 2012). Batas waktu penyampaian laporan keuangan di indonesia selambat-lambatnya adalah pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.
Berdasarkan uraian diatas, oprasionalisasi variabel penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Skala
Ukuran Perusahaan (X1)
Ukuran Perusahaan (X1) Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan (Sudarmadji, 2007). Ukuran Perusahaan = Ln (total asset) Rasio
Ukuran Perusahaan = Ln (total asset)
Rasio
Profitabilitas
(X2)
Profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencapai keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Return on Assets =
EATPenjualan×100%
Rasio
(bersambung)
(sambungan)
Ukuran KAP
(X3)
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang- undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Sistya Rachmawati, 2008).
Dummy Variabel
Yaitu:
1 untuk KAP "Big Four.
0 untuk KAP bukan "Big Four.
Nominal
Audit Delay
(Y)
Rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen
Audit Delay =
Tanggal laporan auditor — Tanggal tutup buku perusahaan
Rasio
3.3 Tahapan Penelitian
Menurut Sekaran (2011:39), penelitian merupakan suatu penyelidikan sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Setiap kegiatan penelitian selalu mengikuti suatu proses yang bertahap. Tahapan-tahapan dalam menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengamatan
Tahap pertama yang penulis lakukan adalah melakukan pengamatan, berdasarkan fenomena yang terjadi yang kemudian diamati oleh penulis, fenomena tersebut memiliki konsekuensi dimana akan mengakibatkan kerugian pada pihak lain. Terlambatnya publikasi laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan para pemakainya.
Pengumpulan Informasi Awal
Langkah selanjutnya yaitu mencari referensi atau dasar informasi dari fenomena yang terjadi. Penulis mengumpulkan informasi untuk mendukung penelitian ini dengan melakukan studi kepustakaan. Studi ini melihat informasi sektor perusahaan yang diteliti, jurnal penelitian terdahulu, buku pelengkap yang mendukung tentang adanya Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP dan Audit Delay.
Perumusan Teori
Teori merupakan kumpulan dari berbagai konsep. Konsep ini dapat kita lihat dari fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar yang diolah menjadi informasi. Perumusan teori adalah usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Dalam penelitian ini, penyusunan landasan teori dengan memanfaatkan data yang telah didapat oleh penulis seperti, jurnal-jurnal terkait, buku referensi, dan penelitian- penelitian sebelumnya guna memperjelas dasar-dasar ilmu atau sumber yang digunakan.
Penyusunan Hipotesis
Dari landasan teori yang telah dibuat, maka hipotesis sementara yang dirumuskan yaitu :
Ukuran Perusahaan, profitabilitas, dan Ukuran KAP berpengaruh secara simultan terhadap Audit Delay.
Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif secara parsial terhadap Audit Delay.
Profitabilitas berpengaruh negatif secara parsial terhadap Audit Delay.
Ukuran KAP berpengaruh negatif secara parsial terhadap Audit Delay.
Pengumpulan Data Ilmiah Lebih lanjut
Ketika penyususunan hipotesis telah dibuat, maka dibutuhkan informasi-informasi data yang terkait dengan variabel yang telah ditentukan. Data ini dapat dicari dari berbagai sumber data seperti laporan keuangan tahunan dan laporan audit independen. Hal ini bertujuan untuk membuktikan secara ilmiah terkait pengujian hipotesis.
Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari sampel yang ditetapkan selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data yang selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan regresi berganda sebagai metode dalam menganalisis data yang ada.
Deduksi
Proses penarikan kesimpulan dari data yang telah diolah menjadi logis yang meyakinkan. Kesimpulan ini akan dihasilkan setelah adanya hasil penelitian yang memperlihatkan pengaruh-pengaruh variabel yang di teliti dan menjadi rekomendasi bagi penelitian berikutnya.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Sedangkan menurut Sanusi, (2011:87), menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013.
Sampel
Menurut Abdurahman, dkk., (2011:129) sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih (sanusi, 2011:87).
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah penentuan objek penelitian dengan purposive sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sanusi, 2011:68). Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik purposive sampling dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Kriteria perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan secara lengkap selama periode 2011-2013.
Perusahaan manufaktur yang tidak memberikan dividen selama periode 2011-2013.
Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013
137
Dikurangi:
Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
(8)
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan secara lengkap selama periode 2011-2013.
(32)
Perusahaan manufaktur yang tidak memberikan dividen selama periode 2011-2013.
(70)
Jumlah sampel yang dijadikan objek penelitian
27
Sumber :www.idx.go.id, diolah oleh penulis.
Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 81 sampel yang terdiri dari 27 perusahaan dengan periode waktu penelitian selama tiga tahun. Sejumlah 27 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Sample
No.
Kode
Nama Perusahaan
1
INTP
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
2
SMCB
Holcim Indonesia Tbk.
3
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
4
AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk.
5
TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk.
6
ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk.
(Bersambung)
(Sambungan)
7
LION
Lion Metal Works Tbk.
8
LMSH
Lionmesh Prima Tbk.
9
UNIC
Unggul Indah Cahaya Tbk.
10
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
11
TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
12
ASII
Astra International Tbk.
13
GDYR
Goodyear Indonesia Tbk.
14
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk.
15
INDS
Indospring Tbk.
16
SMSM
Selamat Sempurna Tbk.
17
SCCO
Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk.
18
DLTA
Delta Djakarta Tbk.
19
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
20
ROTI
Nippon Indosari Corpindo Tbk.
21
SKLT
Sekar Laut Tbk.
22
GGRM
Gudang Garam Tbk.
23
KAEF
Kimia Farma (Persero) Tbk.
24
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
25
TSPC
Tempo Scan Pacific Tbk.
26
TCID
Mandom Indonesia Tbk.
27
UNVR
Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: Data diolah penulis
3.5 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah diaudit dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik:
Studi Pustaka
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini..
Dokumentasi
Cara dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder dengan mempelajari laporan keuangan yang telah diaudit pada perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur selama tahun 2011-2013 yang dapat di ambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Teknik Analisa Data
Analisis Desktiptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa membuat analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2011:29). Statistik deskriptif bersifat menjelaskan data dalam ukuran-ukuran nilai angka yang dapat menggambarkan karakteristik data (Hariwijaya dan Triton, 2011:83). Menurut Wijaya (2009:41), statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian ringkasan data penelitian. Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau persentasi grafik, sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan.Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi.
Analisis regresi
Analisis regresi adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan matematis antara variabel respons dengan variabel penjelas (Setiawan dan Dwi Endah, 2010:61). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan model persamaan berikut:
AD = a+β1UP+β2PRO+β3KAP+ ε
Keterangan :
AD : Audit Delay
UP : Ukuran Perusahaan
PRO : Profitabilitas
KAP : Ukuran KAP
ε : Error term
a : Konstanta
β1,β2,β3 : Koefisien regresi
Karena menggunakan metode regresi, maka harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk menguji pemenuhan syarat regresi.
Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji asumsi klasik normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan non-prametik. Kolmograf-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozalli, 2011:164) :
Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka, hipotesis diterima karena data terditribusi secara normal.
Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka, hipotesis ditolak karena tidak terdistribusi secara normal.
Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas
Uji asumsi klasik multikolonieritas diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent variable, di mana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antara variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Uji Multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara beberapa atau semua variabel penjelas (bebas) dalam model regresi berganda (Setiawan dan Dwi Endah, 2010 : 82). Dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan cara yaitu dengan :
Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α).
Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicara dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
Besar nilai tolerance (α):
α = 1/VIF
Besar nilai variance inflation factor (VIF)
VIF = 1/α
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika α-hitung < α dan VIF-hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika α-hitung > α dan VIF-hitung < VIF.
Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Uji asumsi klasik heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas.
Analisis uji klasik heterokedastisitas hasil SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel independen dan nilai residualnya (SRESID) yang merupakan variabel dependen, di mana sumbu Y adalah Y hasil prediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y rill) yang telah di-studentizen (Sunyoto, 2008:82). Dasar analitis yang dapat digunakan untuk meneliti heterokedastisitas adalah:
Jika pada Scatterplot, titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah atau pun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak memiliki pola yang teratur, maka mengindikasi tidak terjadi heterodastisitas atau terjadi homokedastisitas.
Jika pada Scatterplot, titik-titik hasil pengolahan memiliki pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang, maka mengindikasi telah terjadi heterodastisitas atau terjadi homokedastisitas
Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi lainnya.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin – Watson (DW Test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2011:111).
Pengujian Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi yang sering disimbolkan dengan "R2" sebenarnya mengukur besarnya persentase pengaruh semua variabel independen dalam model regresi terhadap variabel dependennya. Besarnya nilai koefisien determinasi berupa persentase, yang menunjukkan persentase varians nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi. Apabila nilai koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil (mendekati nol) berarti semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependennya. Atau dengan kata lain, nilai R2 yang kecil berarti kemampuan semua variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dangat terbatas. Sebaliknya, apabila R2 semakin mendekati 100% berarti semua variabel independen dalam model memberikan hamper semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependenya atau semakin besar pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen (Sulistyastuti dan Purwanto, 2007:195).
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian ini adalah :
Pengujian Hipotesis
Ho : β = 0 ; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.
Ha : β > 0 ; ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.
Kriteria Pengujian
Jika nilai F hitung > F tabel, maka variabel X secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
Jika nilai F hitung < F tabel, maka variabel X secara bersama-sama (simultan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
Rumus hipotesis secara simultan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0,1: β1 = β2 = β3 = β4 = 0
HA,1: β1 β2 β3 β4 0
H0,1 : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Ha,1 : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Ukuran KAP berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Jika nilai signifikan F < 0,05 maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan a = 5% variabel independen secara statis mempengaruhi variabel dependen.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Langkah-langkah pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis
Ho : β = 0 ; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara individu (parsial) dengan variabel dependen.
Ha : β > 0 ; ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara individu (parsial) dengan variabel dependen.
Kriteria Pengujian
Jika probabilitas < 0,5 atau t hitung > t-tabel, maka variabel x secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
Jika probabilitas > 0,5 atau t hitung < t-tabel, maka variabel x secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.
Rumus hipotesis secara parsial berdasarkan perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
H0,2 = β1 = 0 : Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit Delay
Ha.2 = β1 0 : Ukuran Perusahaan berpengaruh secara positif terhadap Audit Delay.
H0,3 = β1 = 0 : Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay
Ha.3 = β1 0 :Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap Audit Delay
H0,4 = β1 = 0 :Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Audit Delay
Ha.4 = β1 0 :Ukuran KAP berpengaruh secara positif terhadap Audit Delay